forum LSUHK – Berapa Hitungan Putaran Sa’i?. Ibadah haji dan umrah merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh umat Muslim yang mampu. Salah satu bagian penting dari ibadah ini adalah melakukan sa’i, yaitu berjalan bolak-balik antara bukit Safa dan Marwah. Bagi banyak orang, terutama yang baru pertama kali melaksanakan haji atau umrah, mungkin bertanya-tanya tentang berapa hitungan putaran sa’i yang harus dilakukan. Artikel ini menjelaskan secara rinci tentang hitungan putaran sa’i, tata cara pelaksanaannya, dan makna di balik ritual ini dengan bahasa yang santai dan mudah dipahami.
Apa Itu Sa’i?
Sa’i adalah salah satu rukun dalam ibadah haji dan umrah yang melibatkan berjalan bolak-balik antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Ritual ini mengingatkan kita pada kisah Hajar, istri Nabi Ibrahim, yang berlari antara dua bukit ini untuk mencari air bagi putranya, Ismail. Allah kemudian mengabulkan doanya dengan memancarkan air zamzam.
Jumlah Putaran Sa’i
Berapa hitungan putaran sa’i? Jawabannya adalah tujuh kali. Sa’i dimulai dari bukit Safa dan berakhir di bukit Marwah. Jadi, setiap kali kita berjalan dari Safa ke Marwah dihitung sebagai satu putaran, dan berjalan kembali dari Marwah ke Safa juga dihitung sebagai satu putaran. Berikut ini adalah rincian jumlah putarannya:
- Putaran Pertama: Dari Safa ke Marwah
- Putaran Kedua: Dari Marwah ke Safa
- Putaran Ketiga: Dari Safa ke Marwah
- Putaran Keempat: Dari Marwah ke Safa
- Putaran Kelima: Dari Safa ke Marwah
- Putaran Keenam: Dari Marwah ke Safa
- Putaran Ketujuh: Dari Safa ke Marwah
Setelah menyelesaikan tujuh putaran ini, sa’i dianggap selesai.
Tata Cara Melakukan Sa’i
Melakukan sa’i memiliki tata cara tersendiri yang perlu diikuti agar ibadah kita sah dan diterima. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu diperhatikan:
- Niat: Sebelum memulai sa’i, niatkan dalam hati bahwa kita akan melaksanakan sa’i sebagai bagian dari ibadah haji atau umrah.
- Memulai di Safa: Sa’i dimulai dari bukit Safa. Saat mencapai bukit Safa, berdirilah menghadap ke Ka’bah dan bacalah doa.
- Berjalan ke Marwah: Setelah itu, berjalanlah menuju bukit Marwah. Di beberapa bagian rute, ada lampu hijau yang menandakan tempat untuk berlari kecil (jogging) bagi laki-laki.
- Berdoa di Marwah: Saat mencapai bukit Marwah, berdoalah dan kemudian lanjutkan perjalanan kembali ke Safa.
- Mengulangi: Ulangi proses ini hingga tujuh kali, berakhir di bukit Marwah.
Makna Spiritual Sa’i
Sa’i bukan hanya tentang berjalan bolak-balik antara dua bukit. Ritual ini memiliki makna spiritual yang mendalam. Melempar batu melambangkan penolakan terhadap setan dan godaan duniawi. Ini adalah pengingat bagi jamaah haji untuk terus berpegang pada iman dan menjauhkan diri dari perbuatan dosa.
Sejarah Sa’i
Ritual sa’i memiliki akar sejarah yang panjang. Menurut tradisi Islam, ritual ini terkait dengan kisah Nabi Ibrahim (Abraham) yang diuji oleh Allah untuk mengorbankan putranya, Ismail (Ishmael). Saat dalam perjalanan untuk melaksanakan perintah Allah, setan mencoba menggoda Nabi Ibrahim untuk tidak mematuhi perintah tersebut. Sebagai tanggapan, Nabi Ibrahim melemparkan batu ke arah setan untuk mengusirnya. Inilah yang kemudian diabadikan dalam bentuk ritual melempar jumrah selama haji.
Pengalaman Melakukan Sa’i
Bagi banyak orang yang melaksanakan haji atau umrah, melakukan sa’i adalah pengalaman yang berkesan dan penuh makna. Meskipun mungkin terasa melelahkan karena harus berjalan bolak-balik antara dua bukit sebanyak tujuh kali, namun pengalaman ini memberikan kepuasan spiritual yang mendalam. Banyak yang merasa bahwa sa’i adalah momen refleksi dan penguatan iman, di mana kita bisa merenungkan kisah Hajar dan mengambil pelajaran darinya.
Tips untuk Melakukan Sa’i
Bagi yang berencana menunaikan ibadah haji atau umrah, berikut beberapa tips untuk melakukan sa’i dengan aman dan nyaman:
- Persiapkan Fisik dan Mental: Sa’i bisa cukup melelahkan, jadi pastikan Anda dalam kondisi fisik yang baik. Selain itu, persiapkan juga mental Anda untuk menghadapi keramaian dan berjalan bolak-balik antara Safa dan Marwah.
- Bawa Persediaan: Bawa cukup air minum untuk menjaga hidrasi Anda selama melakukan sa’i. Anda juga bisa membawa makanan ringan untuk menjaga energi.
- Ikuti Petunjuk: Pihak otoritas setempat biasanya memberikan petunjuk dan panduan untuk jamaah haji dan umrah. Ikuti petunjuk ini untuk menjaga keselamatan dan kelancaran proses sa’i.
- Hindari Waktu Puncak: Jika memungkinkan, hindari waktu-waktu puncak di mana jumlah jamaah sangat banyak. Pilih waktu yang lebih tenang untuk melakukan sa’i agar lebih nyaman dan aman.
Kesimpulan
Sa’i adalah salah satu ritual penting dalam ibadah haji dan umrah yang memiliki makna spiritual yang mendalam. Hitungan putaran sa’i adalah tujuh kali, dimulai dari bukit Safa dan berakhir di bukit Marwah. Ritual ini mengajarkan kita tentang kesabaran, ketekunan, dan tawakkal kepada Allah. Dengan memahami proses dan makna di balik sa’i, kita dapat lebih menghargai dan menghayati ritual ini.
Bagi yang belum pernah menunaikan ibadah haji atau umrah, semoga artikel ini memberikan gambaran yang jelas dan membantu mempersiapkan diri untuk pengalaman spiritual yang luar biasa ini. Sa’i adalah salah satu bagian yang paling berkesan dalam ibadah haji dan umrah, dan dengan memahami hitungan putaran serta tata cara pelaksanaannya, kita dapat melaksanakan ibadah ini dengan lebih baik dan penuh kesadaran.
Info Sertifikasi PPIU dan PIHK
(admin 1) 0821 3700 0107
Baca juga : Kemana Batu Setelah Jamarat?, Bagaimana Cara Menjaga Kesucian Diri Selama di Tanah Suci?, Apa Saja Tempat Bersejarah yang Bisa Dikunjungi Saat Umroh?, Bagaimana Caranya Mengikuti Pelatihan Manasik Haji?, Bagaimana Cara Memastikan Akomodasi Selama Haji?,