Pendahuluan
forum LSUHK – Ibadah Haji Dilaksanakan pada Bulan Apa?. Haji adalah salah satu rukun Islam yang kelima dan merupakan ibadah yang sangat didambakan oleh setiap Muslim. Ibadah ini dilakukan dengan mengunjungi Kota Suci Mekkah dan melaksanakan berbagai ritual yang telah ditetapkan. Banyak orang bertanya-tanya, “Ibadah haji dilaksanakan pada bulan apa?” Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu memahami kalender Islam dan pelaksanaan haji secara mendalam.
Kalender Islam dan Bulan Haji
Kalender Islam, atau yang dikenal sebagai kalender Hijriah, terdiri dari 12 bulan dengan basis perhitungan pergerakan bulan mengelilingi bumi. Berbeda dengan kalender Masehi yang berbasis pergerakan matahari, kalender Hijriah memiliki jumlah hari yang lebih sedikit dalam setahun, yaitu sekitar 354 atau 355 hari. Berikut adalah 12 bulan dalam kalender Hijriah:
- Muharram
- Safar
- Rabiul Awal
- Rabiul Akhir
- Jumadil Awal
- Jumadil Akhir
- Rajab
- Sya’ban
- Ramadhan
- Syawal
- Dzulqa’dah
- Dzulhijjah
Ibadah haji dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah, yang merupakan bulan ke-12 dalam kalender Hijriah.
Bulan Dzulhijjah dan Pelaksanaan Haji
Bulan Dzulhijjah adalah bulan yang sangat istimewa bagi umat Islam karena pada bulan ini, umat Islam melaksanakan ibadah haji. Ritual-ritual haji dimulai pada tanggal 8 Dzulhijjah dan berlangsung hingga tanggal 12 atau 13 Dzulhijjah. Berikut adalah uraian lengkap mengenai pelaksanaan haji pada bulan Dzulhijjah:
Tanggal 8 Dzulhijjah: Hari Tarwiyah
Pada tanggal 8 Dzulhijjah, para jamaah haji mulai bergerak menuju Mina dari Mekkah. Hari ini disebut Hari Tarwiyah. Di Mina, para jamaah akan menginap dan mempersiapkan diri untuk melaksanakan wukuf di Arafah pada hari berikutnya.
Tanggal 9 Dzulhijjah: Wukuf di Arafah
Tanggal 9 Dzulhijjah adalah hari yang sangat penting dalam rangkaian ibadah haji. Pada hari ini, para jamaah melaksanakan wukuf di Arafah, yaitu berdiam diri di Padang Arafah mulai dari waktu zuhur hingga terbenamnya matahari. Wukuf di Arafah adalah puncak dari ibadah haji, dan tanpa melaksanakan wukuf, ibadah haji seseorang tidak sah. Hari ini juga dikenal sebagai Hari Arafah.
Tanggal 10 Dzulhijjah: Hari Nahr (Idul Adha)
Tanggal 10 Dzulhijjah merupakan Hari Raya Idul Adha atau Hari Nahr. Pada hari ini, para jamaah melakukan berbagai ritual, antara lain:
- Melontar Jumrah Aqabah: Melontar tujuh batu kerikil ke arah tiang yang mewakili setan di Mina.
- Penyembelihan hewan kurban: Menyembelih hewan sebagai bentuk ibadah kurban.
- Tahallul: Mencukur rambut atau memotong sebagian rambut sebagai tanda keluar dari ihram.
- Tawaf Ifadah: Mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali.
Setelah melaksanakan tawaf ifadah, jamaah kembali ke Mina untuk menginap.
Tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah: Hari Tasyrik
Tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah dikenal sebagai Hari Tasyrik. Pada hari-hari ini, para jamaah melanjutkan ibadah haji dengan melakukan:
- Melontar Jumrah Ula, Wustha, dan Aqabah: Melontar tiga jumrah (tiang) masing-masing dengan tujuh batu kerikil di Mina.
- Mabit: Menginap di Mina setiap malam.
Jamaah dapat meninggalkan Mina pada tanggal 12 Dzulhijjah setelah melontar jumrah jika mereka ingin melakukan nafar awal, namun mereka juga bisa tetap tinggal hingga tanggal 13 Dzulhijjah untuk melaksanakan nafar tsani.
Signifikansi Bulan Dzulhijjah
Bulan Dzulhijjah memiliki signifikansi yang besar dalam Islam. Selain sebagai waktu pelaksanaan haji, ada beberapa amalan yang sangat dianjurkan pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah:
- Puasa Arafah: Dianjurkan bagi mereka yang tidak berhaji untuk berpuasa pada tanggal 9 Dzulhijjah. Puasa ini memiliki keutamaan yang besar dan dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan yang akan datang.
- Ibadah Kurban: Pada Hari Raya Idul Adha, umat Islam yang tidak melaksanakan haji juga disunnahkan untuk menyembelih hewan kurban.
- Banyak Berdzikir dan Berdoa: Sepuluh hari pertama Dzulhijjah adalah waktu yang sangat baik untuk memperbanyak dzikir dan doa.
Persiapan Menjelang Bulan Dzulhijjah
Bagi mereka yang berencana menunaikan ibadah haji, persiapan dimulai jauh sebelum bulan Dzulhijjah. Beberapa hal yang perlu dipersiapkan antara lain:
- Administrasi dan Dokumen: Memastikan paspor, visa, dan dokumen lainnya telah siap.
- Kesehatan: Melakukan pemeriksaan kesehatan dan mendapatkan vaksinasi yang diperlukan.
- Pelatihan Manasik: Mengikuti pelatihan manasik haji untuk memahami tata cara dan ritual haji dengan baik.
- Kesiapan Fisik dan Mental: Menjaga kondisi fisik dan mental agar siap menjalani rangkaian ibadah haji yang cukup berat.
Kesimpulan
Ibadah haji dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah, khususnya pada tanggal 8 hingga 13 Dzulhijjah. Bulan ini sangat istimewa karena di dalamnya terdapat berbagai ritual haji yang merupakan rukun Islam kelima. Selain itu, bulan Dzulhijjah juga penuh dengan berbagai amalan sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan oleh umat Islam.
Dengan memahami bulan pelaksanaan haji dan persiapannya, umat Islam dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk melaksanakan ibadah yang mulia ini. Semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan pemahaman yang lebih jelas mengenai bulan pelaksanaan ibadah haji.
Info Sertifikasi PPIU dan PIHK
(admin 1) 0821 3700 0107
Baca juga : Apakah Boleh Umroh dengan Dana Talangan?, Berapa Lama Waktu Tunggu untuk Haji melalui PIHK?, Apakah Ada Batasan Usia untuk Mendaftar Haji melalui PIHK?, Apakah Haji Khusus Termasuk dalam Kuota Haji Nasional?, Apa Saja Tantangan yang Mungkin Dihadapi Selama Haji Khusus?, Apa Saja Persyaratan untuk Mendirikan PPIU?, Bagaimana Cara PPIU Mendapatkan Izin Operasi dari Kemenag ?,
Tag : ls bmwi, lsppiu, jttc, jana dharma indonesia, flsuhk , lph bms, yayasanbms