Umrah atau Umroh? Mana Penulisan yang Benar?

Umrah atau Umroh

Pernahkah Anda bingung melihat dua penulisan untuk ibadah yang sama: Umrah atau Umroh? Kedua kata ini seringkali muncul bergantian, baik di media sosial, brosur perjalanan, bahkan dalam percakapan sehari-hari. Sebagai seorang praktisi dan ahli di bidang perjalanan ibadah, kami memahami betul kebingungan ini. Padahal, penulisan yang tepat memiliki peran penting, terutama dalam dokumen resmi dan untuk menjaga kemurnian bahasa.

Kami meyakini kejelasan adalah kunci. Oleh karena itu, mari kita bedah tuntas asal-usul, kaidah bahasa, dan standar baku yang berlaku di Indonesia mengenai dikotomi penulisan Umrah atau Umroh. Lebih dari itu, kami mengajak para pelaku usaha Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) untuk segera mendapatkan sertifikasi UHK melalui Lembaga Sertifikasi Umrah dan Haji Khusus (LSUHK), karena standar baku penulisan ini mencerminkan komitmen Anda terhadap kualitas dan profesionalisme.

Kaidah Bahasa Arab, Mencari Akar Kata Asli

Untuk menelusuri kebenaran, tentu kita harus kembali pada sumber aslinya: Bahasa Arab. Anda perlu memahami bahwa istilah Umrah (عُمْرَةٌ) berasal dari akar kata Arab yang secara harfiah berarti ‘kunjungan’ atau ‘ziarah’. Para ahli bahasa Arab dan ulama fikih secara konsisten menggunakan dan menulisnya dengan akhiran huruf ‘a’ (ta’ marbutah /ة/).

Dalam konteks transliterasi dari Bahasa Arab ke huruf Latin, para ulama menyepakati penggunaan huruf ‘a’ pada akhir kata. Umrah muncul sebagai bentuk paling akurat sesuai dengan tata bahasa Arab baku, mencerminkan pelafalan aslinya. Anda jarang menemukan kaidah bahasa Arab klasik maupun modern yang baku menggunakan vokal ‘o’ pada akhir kata tersebut. Jadi, secara linguistik Arab, bentuk Umrah memegang otoritas penuh. Transisi pelafalan ke ‘o’ sering terjadi karena pengaruh lidah penutur bahasa non-Arab, seperti yang kita alami di Indonesia. Selanjutnya, kita akan melihat bagaimana penyerapan istilah ini memengaruhi standar bahasa kita.

Standar KBBI, Bentuk Baku dalam Bahasa Indonesia

Setelah memahami akar katanya, kini kita alihkan perhatian kita pada standar bahasa nasional, yaitu Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Sebagai pedoman utama kita dalam berbahasa, KBBI secara tegas menentukan penulisan baku. Anda akan menemukan bahwa KBBI telah mencatat dan mengesahkan satu bentuk penulisan.

KBBI dengan jelas menyatakan bahwa penulisan yang benar dan baku adalah umrah.

Mari kita lihat definisi resmi dari KBBI:

Definisi Umrah Menurut KBBI

um·rah /umrah/ Ar n kunjungan (ziarah) ke tempat suci (sebagai bagian dari upacara naik haji, dilakukan setiba di Mekah) dengan cara berihram, tawaf, sai, dan bercukur, tanpa wukuf di padang Arafah, yang pelaksanaannya dapat bersamaan dengan waktu haji atau di luar waktu haji; haji kecil.

Perhatikan, KBBI tidak mengakui umroh atau pun umrat sebagai bentuk baku. Kata umroh diklasifikasikan sebagai bentuk tidak baku dari kata umrah. Hal ini memberikan panduan yang sangat jelas bagi kita, terutama dalam penulisan formal, administrasi, dan publikasi resmi. Oleh karena itu, Anda harus mengedepankan penggunaan kata Umrah dalam komunikasi profesional Anda. Penggunaan kata baku ini menunjukkan kredibilitas dan kepatuhan Anda terhadap standar bahasa.

Penyerapan Istilah, Mengapa Kata “Umroh” Begitu Populer?

Meskipun kaidah bahasa Arab dan KBBI telah menetapkan Umrah sebagai bentuk baku, kita tetap sering mendengar dan membaca kata Umroh. Pertanyaannya, mengapa ini bisa terjadi dan menjadi begitu populer di kalangan masyarakat?

Faktor Fonetik dan Pengucapan Lokal

Fenomena ini muncul karena faktor fonetik, atau cara pengucapan, yang berkembang di masyarakat Indonesia. Lidah penutur Bahasa Indonesia, khususnya di beberapa daerah, lebih nyaman mengucapkan vokal ‘o’ di akhir kata Arab yang berakhiran ‘a’ atau ‘ah’. Misalnya, kita sering mendengar kata “Sholat” padahal bentuk bakunya adalah salat (atau shalat), atau “Makkah” menjadi Mekah. Penyesuaian bunyi inilah yang menghasilkan penulisan Umroh.

Bentuk Populer vs Bentuk Resmi

Anda perlu membedakan antara penggunaan populer atau kasual dan penggunaan resmi. Dalam percakapan sehari-hari, tidak masalah jika Anda mengucapkan “Umroh”. Namun, ketika berhadapan dengan dokumen resmi, literatur keagamaan, atau publikasi akademik, Anda wajib menggunakan Umrah. Kementerian Agama Republik Indonesia, sebagai otoritas tertinggi, secara konsisten menggunakan penulisan Umrah di semua dokumen dan regulasinya. Ini memberi indikasi kuat mengenai bentuk yang diakui dan digunakan secara legal di Indonesia.

Pentingnya Kepatuhan Bahasa dan Kualitas Pelayanan

Sebagai pelaku usaha Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU), Anda harus mencerminkan standar kualitas yang tinggi dalam segala aspek, termasuk penggunaan bahasa baku. Kepatuhan pada penulisan baku Umrah tidak hanya soal tata bahasa, tetapi juga menunjukkan tingkat profesionalisme dan ketelitian Anda. Konsistensi dalam penggunaan istilah yang benar membangun otoritas dan kepercayaan di mata calon jemaah.

Kami tekankan, konsistensi ini sangat penting, sama pentingnya dengan mematuhi standar operasional yang ditetapkan oleh pemerintah. Di sinilah peran penting sertifikasi UHK (Usaha Haji dan Umrah Khusus) hadir. Sertifikasi ini bukan hanya selembar kertas, tetapi merupakan pengakuan resmi bahwa biro perjalanan Anda telah memenuhi standar kualitas, keamanan, dan pelayanan yang ditetapkan oleh Kementerian Agama.

Mendapatkan Sertifikasi UHK Melalui LSUHK

Regulasi telah menetapkan bahwa setiap PPIU dan PIHK (Penyelenggara Ibadah Haji Khusus) wajib diakreditasi atau disertifikasi. Sertifikasi Usaha Haji dan Umrah Khusus (sertifikasi UHK) mengukur berbagai indikator, mulai dari legalitas usaha, kualitas layanan, kompetensi SDM, hingga kepatuhan terhadap regulasi. Anda menunjukkan komitmen serius terhadap keselamatan dan kenyamanan jemaah dengan memperoleh sertifikasi UHK.

Kami di LSUHK (Lembaga Sertifikasi Umrah dan Haji Khusus) hadir sebagai mitra terpercaya Anda. Kami melakukan audit secara profesional dan independen untuk memastikan bahwa operasional bisnis Anda, dari penulisan dokumen perjalanan dengan istilah baku seperti Umrah, hingga manajemen risiko dan keuangan, telah sesuai dengan standar tertinggi. Jadi, jangan tunda lagi! Segera ajukan permohonan sertifikasi usaha Anda bersama LSUHK.

Manfaat Sertifikasi UHK

Anda mendapatkan berbagai keuntungan kompetitif dengan memiliki sertifikasi UHK dari LSUHK. Anda secara otomatis meningkatkan kredibilitas di mata calon jemaah, yang kini semakin cerdas dalam memilih travel yang terjamin. Jemaah akan lebih yakin mempercayakan perjalanan ibadah mereka kepada Anda. Selanjutnya, Anda juga memenuhi kewajiban hukum yang diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan, menjamin keberlanjutan operasional usaha Anda.

Mari kita rangkum perbandingan antara kedua penulisan tersebut:

AspekPenulisan “UmrahPenulisan “Umroh
Kaidah Bahasa ArabPaling Akurat (عُمْرَةٌ)Tidak Ditemukan dalam Kaidah Baku
Standar KBBIBentuk Baku ResmiBentuk Tidak Baku
Penggunaan ResmiDigunakan Kemenag & Dokumen ResmiDihindari dalam Dokumen Resmi
Kesan KualitasProfesional, Kredibel, Patuh StandarKasual, Non-Formal

Anda harus memilih bentuk yang baku, Umrah, dalam semua komunikasi resmi dan operasional bisnis Anda. Kualitas pelayanan Anda tercermin dari hal-hal detail seperti ini.

Menjaga Kualitas dan Kepercayaan

Sebagai penutup, kami ulangi bahwa perbedaan penulisan antara Umrah atau Umroh tidak mengubah makna ibadah itu sendiri. Niat dan tata cara ibadah yang Anda lakukan tetap sah di mata Allah SWT. Namun, dalam konteks bisnis Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU), penggunaan kata Umrah menegaskan profesionalisme dan kepatuhan Anda terhadap standar bahasa dan regulasi resmi.

Anda telah memahami mana yang benar dan baku. Kini, saatnya Anda melangkah lebih jauh dalam menunjukkan komitmen kualitas. Kami mengajak Anda, para pemilik dan pengelola PPIU, untuk menjadikan kepatuhan pada standar sebagai prioritas utama. Satu langkah besar yang Anda butuhkan adalah mengantongi sertifikasi UHK. Jangan biarkan bisnis Anda terhambat oleh isu legalitas dan kepercayaan. LSUHK siap memandu Anda.

Hubungi kami di LSUHK (Lembaga Sertifikasi Umrah dan Haji Khusus) sekarang juga. Kami memberikan layanan sertifikasi UHK yang transparan, profesional, dan terpercaya. Ambil kesempatan ini untuk mengukuhkan posisi Anda sebagai PPIU yang kredibel, terjamin, dan patuh standar, menggunakan penulisan baku Umrah dan memiliki sertifikasi UHK. Tunjukkan pada calon jemaah bahwa mereka memilih yang terbaik!

🔹 Hubungi kami sekarang untuk informasi lebih lanjut!

📞 Kontak: 0821-3700-0107

🌐 Website: FLSUHK

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *