Forum LSUHK – Apa Saja Larangan Selama dalam Keadaan Ihram? . Ketika menjalani ibadah haji atau umrah, setiap jamaah diwajibkan untuk berada dalam keadaan ihram. Ihram bukan hanya tentang pakaian, tetapi juga mencakup serangkaian larangan yang harus dihindari. Memahami larangan ihram sangat penting agar ibadah kita diterima oleh Allah SWT. Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai larangan-larangan yang harus dihindari selama dalam keadaan ihram, baik untuk laki-laki maupun perempuan.
Apa Itu Ihram?
Ihram adalah keadaan suci yang harus dipatuhi oleh setiap jamaah sebelum melaksanakan haji atau umrah. Dalam keadaan ihram, jamaah mengenakan pakaian khusus dan mengucapkan niat. Untuk laki-laki, pakaian ihram terdiri dari dua lembar kain tanpa jahitan, sementara perempuan diperbolehkan memakai pakaian yang menutupi seluruh tubuh, kecuali wajah dan telapak tangan.
Mengapa Larangan Ihram Penting?
Larangan ihram ada untuk menjaga kemurnian niat dan tindakan selama menjalani ibadah haji atau umrah. Dengan mengikuti larangan ini, jamaah diharapkan dapat lebih fokus pada ibadah dan menjauhkan diri dari hal-hal duniawi. Melanggar larangan ihram bisa berdampak serius, mulai dari kewajiban membayar dam (denda) hingga batalnya ibadah haji atau umrah.
Larangan-Larangan dalam Keadaan Ihram
Berikut ini adalah larangan-larangan yang harus dihindari selama dalam keadaan ihram:
1. Memakai Pakaian yang Dijahit (Bagi Laki-laki)
Laki-laki dilarang mengenakan pakaian yang dijahit, seperti baju, celana, atau sepatu yang menutupi mata kaki. Mereka hanya diperbolehkan memakai dua lembar kain ihram. Ini melambangkan kesederhanaan dan kesetaraan di hadapan Allah.
2. Menutup Kepala (Bagi Laki-laki)
Selama dalam ihram, laki-laki dilarang menutup kepala dengan apapun, baik itu topi, peci, atau kain. Kepala harus tetap terbuka, kecuali dalam keadaan darurat seperti terik matahari yang sangat menyengat.
3. Memakai Sarung Tangan dan Menutup Wajah (Bagi Perempuan)
Perempuan yang sedang dalam ihram tidak boleh menutup wajahnya atau memakai sarung tangan. Wajah dan tangan harus dibiarkan terbuka, meskipun diperbolehkan memakai pakaian yang longgar dan menutupi seluruh tubuh.
4. Memakai Wewangian
Larangan ini berlaku baik sebelum atau sesudah niat ihram. Jamaah tidak boleh memakai parfum, deodoran beraroma, atau sabun yang mengandung wewangian. Wewangian hanya boleh dipakai sebelum ihram dan harus dihilangkan sebelum niat ihram.
5. Memotong Rambut atau Kuku
Dalam keadaan ihram, jamaah dilarang memotong rambut, mencukur, atau memotong kuku. Tindakan ini baru diperbolehkan setelah melakukan tahallul (keluar dari keadaan ihram) yang biasanya dilakukan setelah melontar jumrah di Mina.
6. Memburu atau Membunuh Hewan
Larangan ini menunjukkan penghargaan terhadap makhluk hidup. Jamaah tidak boleh berburu, membunuh, atau melukai hewan selama dalam ihram, termasuk serangga kecil sekalipun. Jika tidak sengaja melanggar, jamaah diwajibkan untuk membayar dam.
7. Menikah atau Menikahkan Orang Lain
Selama dalam ihram, jamaah dilarang menikah, mengajukan lamaran, atau bahkan menjadi saksi pernikahan. Segala bentuk akad nikah dianggap tidak sah selama dalam ihram.
8. Bercumbu atau Berhubungan Suami Istri
Larangan ini mencakup segala bentuk kontak fisik yang bersifat seksual. Jamaah harus menjaga kesucian diri dengan tidak melakukan hubungan suami istri, mencumbu, atau tindakan lain yang bisa membangkitkan syahwat.
9. Berkata Kotor atau Berselisih
Selain larangan fisik, jamaah juga dilarang berkata kotor, mengumpat, atau berselisih paham dengan orang lain. Ibadah haji dan umrah menuntut kesabaran, ketenangan, dan pengendalian diri.
Konsekuensi Melanggar Larangan Ihram
Jika jamaah melanggar salah satu larangan ihram, maka ada konsekuensi yang harus diterima. Bergantung pada jenis pelanggarannya, jamaah mungkin diwajibkan untuk membayar dam, yaitu denda yang bisa berupa penyembelihan hewan, memberi makan fakir miskin, atau berpuasa.
Sebagai contoh, jika seseorang memotong kuku atau rambutnya secara sengaja, maka dia harus membayar dam. Namun, jika pelanggaran tersebut terjadi karena lupa atau tidak sengaja, maka jamaah hanya perlu bertaubat dan memohon ampun kepada Allah.
Tips Menghindari Pelanggaran Ihram
- Pahami Larangan Ihram Sejak Awal
Sebelum berangkat, pastikan Anda memahami dengan jelas semua larangan ihram. Mengikuti manasik haji atau umrah dan berdiskusi dengan pembimbing akan sangat membantu. - Jaga Kebersihan dan Kesucian
Meskipun tidak boleh memakai wewangian, Anda tetap harus menjaga kebersihan diri. Gunakan sabun tanpa aroma dan pastikan tubuh tetap bersih. - Bersikap Sabar dan Tenang
Ibadah haji dan umrah membutuhkan kesabaran ekstra, terutama saat di tengah kerumunan. Hindari berkata kasar atau berselisih dengan jamaah lain. - Selalu Ingat Niat Ibadah
Fokus pada tujuan utama Anda, yaitu beribadah kepada Allah. Jangan tergoda untuk melakukan hal-hal yang dilarang hanya karena alasan kenyamanan atau kebiasaan sehari-hari.
Penutup
Menjalani ibadah haji atau umrah dengan penuh kesadaran akan larangan ihram adalah salah satu cara untuk memastikan bahwa ibadah kita diterima oleh Allah SWT. Dengan memahami dan mematuhi setiap larangan yang ada, kita bisa lebih mendekatkan diri kepada-Nya dan mendapatkan haji atau umrah yang mabrur. Jangan lupa untuk selalu mengingat niat, menjaga kesucian diri, dan menjauhkan diri dari hal-hal yang dilarang selama dalam keadaan ihram. Semoga ibadah Anda diberkahi dan diterima di sisi Allah SWT. Aamiin.
Info Sertifikasi PPIU dan PIHK
(admin 1) 0821 3700 0107
Baca juga : Haji Furoda Melibatkan Penggunaan Jasa Pemandu Wisata?, Apakah Haji Furoda Termasuk dalam Kategori Haji Khusus?, Mengapa Haji Khusus Memiliki Peminat yang Terus Bertambah?, Apa Saja Pilihan Akomodasi dalam Haji Khusus?, Pentingnya Memilih Agen Resmi untuk Paket Haji Plus Anda,