Apa yang Dimaksud dengan Dam dalam Ibadah Haji?

Dam dalam Ibadah Haji

Forum LSUHK – Buat kamu yang sedang merencanakan ibadah haji, pasti pernah mendengar istilah dam haji. Tapi, sebenarnya apa sih dam dalam ibadah haji itu? Kenapa harus membayar dam? Dan bagaimana cara membayarnya? Nah, biar nggak bingung, yuk kita bahas tuntas di sini!

Apa Itu Dam dalam Ibadah Haji?

Dam dalam ibadah haji adalah denda atau kompensasi yang harus dibayarkan oleh jamaah haji yang melakukan pelanggaran tertentu selama menjalankan ibadah haji. Dam ini bisa berupa penyembelihan hewan, sedekah, atau bahkan puasa, tergantung jenis pelanggaran yang dilakukan.

Secara bahasa, dam berarti darah, karena biasanya denda ini dibayar dengan menyembelih hewan. Namun, dalam praktiknya, ada beberapa jenis dam yang bisa dipilih sesuai kondisi jamaah.

Jenis-Jenis Dam Haji

Ada beberapa jenis dam yang perlu kamu ketahui. Masing-masing memiliki aturan dan ketentuan sendiri. Berikut penjelasannya:

1. Dam Haji Tamattu’

Bagi jamaah yang mengambil haji tamattu’ (haji yang dilakukan dengan umroh terlebih dahulu, lalu berhaji di tahun yang sama), diwajibkan membayar dam. Bentuknya adalah menyembelih seekor kambing. Jika tidak mampu, maka bisa menggantinya dengan berpuasa selama 10 hari (3 hari di Tanah Suci dan 7 hari setelah kembali ke tanah air).

2. Dam Haji Qiran

Sama seperti dam haji tamattu’, dam haji qiran juga berlaku bagi jamaah yang menjalankan haji dan umroh sekaligus dalam satu rangkaian ibadah tanpa tahallul. Dam yang harus dibayarkan pun sama, yaitu menyembelih seekor kambing atau berpuasa 10 hari jika tidak mampu.

3. Dam Pelanggaran

Jika seseorang melanggar ketentuan ihram, seperti memakai pakaian berjahit bagi pria, memakai wewangian, atau menutup wajah bagi wanita, maka ia wajib membayar dam. Bentuk dam ini bisa berupa:

  • Menyembelih kambing,
  • Memberi makan enam orang miskin,
  • Berpuasa tiga hari.

4. Dam Karena Meninggalkan Wajib Haji

Jika seorang jamaah meninggalkan salah satu wajib haji, seperti tidak mabit di Muzdalifah atau tidak melempar jumrah, maka ia harus membayar dam berupa penyembelihan kambing.

5. Dam Karena Melakukan Hubungan Suami Istri Sebelum Tahallul

Melakukan hubungan suami istri sebelum tahallul adalah pelanggaran berat dalam haji. Jika ini terjadi sebelum wukuf di Arafah, maka hajinya dianggap batal dan harus diulang tahun depan. Jika terjadi setelah wukuf, maka dam yang harus dibayar adalah seekor unta atau sapi.

Bagaimana Cara Membayar Dam?

Membayar dam tidak bisa sembarangan. Biasanya, jamaah haji membayar dam melalui layanan resmi di Tanah Suci. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:

  1. Menyembelih Hewan Kurban di Tanah Suci
    Dam harus dilakukan di Makkah atau wilayah sekitarnya. Banyak lembaga resmi yang menawarkan layanan penyembelihan hewan kurban bagi jamaah haji.
  2. Melalui Layanan Bank atau Travel Resmi
    Beberapa bank atau penyedia layanan haji menyediakan fasilitas pembayaran dam dengan sistem yang lebih praktis.
  3. Menggantinya dengan Puasa atau Sedekah
    Jika jamaah tidak mampu membeli hewan kurban, maka bisa diganti dengan puasa atau memberi makan fakir miskin sesuai dengan aturan yang berlaku.

Kenapa Dam dalam Haji Itu Penting?

Mungkin ada yang bertanya, “Kenapa sih harus ada dam?” Nah, ini karena dam berfungsi sebagai bentuk ketaatan dan pengganti atas kesalahan yang terjadi selama haji. Dengan membayar dam, seseorang tetap bisa menyempurnakan ibadahnya tanpa harus mengulang haji dari awal.

Selain itu, dam juga memiliki sisi sosial yang sangat besar. Daging dari hewan yang disembelih akan dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkan, sehingga ibadah haji tidak hanya menjadi momen spiritual pribadi, tetapi juga membawa manfaat bagi sesama.

Kesimpulan

Sekarang kamu sudah paham kan, apa yang dimaksud dengan dam dalam ibadah haji? Intinya, dam adalah bentuk denda yang harus dibayarkan jika ada pelanggaran dalam haji. Jenis-jenisnya pun berbeda-beda, tergantung pada jenis haji yang dilakukan dan pelanggaran yang terjadi.

Buat kamu yang sedang mempersiapkan ibadah haji, jangan lupa untuk memahami aturan ini agar ibadahmu berjalan dengan lancar. Yuk, bagikan artikel ini ke teman atau keluarga yang juga ingin tahu lebih dalam tentang ibadah haji. Semoga perjalanan hajimu diberkahi dan menjadi haji yang mabrur!

Suka dengan artikel ini? Jangan lupa tinggalkan komentar atau pertanyaan di bawah! 😊

Informasi lebih lanjut :

Info Sertifikasi PPIU dan PIHK

(admin 1) 0821 3700 0107

Baca juga :

Apa Saja Rukun Umroh yang Harus Dipenuhi?

Kelebihan dan Kekurangan Haji Khusus yang Harus Anda Ketahui

5 Keistimewaan Haji Khusus yang Tidak Ada di Haji Reguler

Tag : ls bmwilsppiujttcjana dharma indonesiaflsuhk , lph bms, yayasanbms

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *