Menunaikan haji untuk orang lain mungkin terdengar aneh bagi sebagian orang. Tapi tahukah kamu kalau dalam Islam, ini ternyata bisa dilakukan? Yap, ini bukan hanya soal niat baik, tapi juga ada aturan dan syarat yang perlu dipahami.
Nah, di artikel ini kita akan bahas dengan santai tapi tetap jelas dan berbobot: boleh nggak sih menghajikan orang lain? Apa syaratnya? Siapa yang bisa dihajikan? Dan apa hukumnya? Yuk, kita kupas tuntas!
Apa Itu Haji Badal?
Sebelum jauh, kita kenalan dulu sama istilah Haji Badal. Ini adalah ibadah haji yang dilakukan oleh seseorang atas nama orang lain. Biasanya karena orang tersebut sudah meninggal dunia atau sudah tidak mampu secara fisik untuk melaksanakan haji sendiri.
Contohnya, kamu punya orang tua yang belum sempat naik haji dan sekarang sudah tidak bisa lagi karena sakit berat atau sudah wafat. Nah, kamu bisa menghajikannya—tapi tentu, nggak asal-asalan ya. Ada syarat dan adabnya.
Hukum Menunaikan Haji untuk Orang Lain
Menurut para ulama, hukum menghajikan orang lain itu boleh, bahkan bisa menjadi amal yang sangat mulia. Dalilnya jelas, dari hadis Nabi SAW:
“Seorang wanita datang kepada Nabi dan bertanya, ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya ibuku telah bernadzar untuk berhaji, namun ia belum sempat berhaji sampai ia wafat. Apakah aku boleh menghajikannya?’ Nabi menjawab, ‘Ya, berhajilah untuknya.'” (HR. Bukhari dan Muslim)
Jadi, hukum haji badal adalah boleh, bahkan bisa menjadi bentuk bakti yang luar biasa kepada orang tua atau kerabat.
Syarat Melakukan Haji Badal
Walaupun boleh, tapi tetap ada syarat-syarat penting yang harus dipenuhi, di antaranya:
- Orang yang dihajikan benar-benar tidak mampu secara fisik (sakit permanen) atau sudah meninggal dunia.
- Orang yang menghajikan harus sudah pernah berhaji untuk dirinya sendiri. Ini penting. Karena kita tidak bisa mewakilkan sebelum kita sendiri selesai menunaikan haji.
- Harus ada niat yang jelas, bahwa haji ini dilakukan atas nama si fulan.
- Biaya haji badal berasal dari orang yang dihajikan (jika dia meninggalkan harta), atau dari keluarga yang ikhlas membiayainya.
Siapa Saja yang Boleh Menghajikan Orang Lain?
Sebenarnya, siapa pun bisa menghajikan orang lain, asalkan memenuhi syarat tadi. Tapi tentu saja, akan lebih baik jika dilakukan oleh orang yang amanah, jujur, dan paham tata cara ibadah haji.
Beberapa orang bahkan mempercayakan haji badal kepada agen travel khusus yang menyediakan jasa tersebut. Tapi perlu hati-hati ya—pastikan kamu memilih agen yang terpercaya, karena ini bukan perjalanan biasa.
Bagaimana Niat Haji untuk Orang Lain?
Niat haji untuk orang lain biasanya diucapkan saat miqat (batas waktu dan tempat untuk mulai berihram), dan niatnya kurang lebih begini:
“Labbaika hajjan ‘an fulan (nama orang yang dihajikan), Allahumma labbaik…”
Artinya: “Aku memenuhi panggilan-Mu ya Allah, untuk berhaji atas nama si fulan.”
Simple, tapi punya makna yang dalam.
Apakah Pahalanya Sampai?
Ini juga pertanyaan umum: “Kalau kita menghajikan orang lain, apakah pahalanya sampai?” Jawabannya, insyaAllah sampai, karena itu termasuk amal jariyah dan niatnya untuk kebaikan.
Bahkan, menghajikan orang tua bisa menjadi bentuk birrul walidain (berbakti kepada orang tua) yang sangat besar nilainya di mata Allah.
Biaya Haji Badal: Berapa dan Dari Mana?
Biaya haji badal biasanya bervariasi, tergantung apakah kamu melakukannya sendiri atau melalui perantara/agen. Untuk agen travel haji badal, biayanya bisa mulai dari Rp25 juta hingga Rp40 juta tergantung fasilitas dan tahun keberangkatan.
Dan seperti disebutkan sebelumnya, biaya ini sebaiknya berasal dari harta peninggalan orang yang dihajikan, atau jika tidak ada, boleh ditanggung oleh ahli waris atau pihak yang sukarela.
Kesimpulan
Jadi, bolehkah menunaikan haji untuk orang lain? Jawabannya: boleh, asal syaratnya terpenuhi. Ini adalah ibadah yang sangat mulia, terutama jika dilakukan atas nama orang tua atau kerabat yang sudah tidak mampu berhaji sendiri. Tapi ingat, ada adab dan syariat yang perlu dijaga, termasuk niat yang ikhlas, syarat sah, dan pilihan pelaksana yang bertanggung jawab.
Yuk, Dalami Lagi!
Ternyata menghajikan orang lain bukan cuma soal niat baik, tapi juga pengetahuan dan kesiapan. Kalau kamu punya orang tua, kakek-nenek, atau orang terdekat yang belum sempat berhaji, mungkin ini saatnya kamu mulai belajar lebih dalam tentang haji badal.
Yuk, share artikel ini ke keluarga atau teman yang mungkin butuh info ini!
Dan kalau kamu mau kami bahas topik seputar ibadah lain yang jarang dibahas tapi penting banget, tulis aja di kolom komentar atau kontak kami langsung ya.
Semoga bermanfaat dan jadi jalan kebaikan buat kita semua. Aamiin!
🔹 Hubungi kami sekarang untuk informasi lebih lanjut!
📞 Kontak: 0821-3700-0107
🌐 Website: FLSUHK
Baca juga artikel kami tentang : Inilah Perbedaan Rukun Haji dan Umroh! Nomor 3 Sering Diabaikan! , Jangan Lewatkan! Ini Jadwal dan Harga Umroh 2025 yang Wajib Kamu Tahu , Merasa Hidup Selalu Kurang? Inilah Kekuatan Sikap Menerima dan Merasa Cukup , Jangan Salah! Ini Bacaan Niat Zakat Fitrah yang Benar Beserta Artinya