Forum LSUHK – Ibadah haji adalah salah satu dari lima rukun Islam yang memiliki keistimewaan tersendiri. Setiap tahunnya, jutaan umat Islam dari seluruh dunia berkumpul di Tanah Suci Mekah untuk menjalankan ibadah haji, tetapi uniknya, ibadah haji hanya dilakukan di bulan Dzulhijjah. Ini tentu menimbulkan pertanyaan bagi banyak orang: mengapa ibadah haji hanya bisa dilakukan di bulan Dzulhijjah?
Keistimewaan Bulan Dzulhijjah
Bulan Dzulhijjah adalah bulan ke-12 dalam kalender Hijriyah dan menjadi bulan yang sangat istimewa bagi umat Islam. Dalam bulan ini, terdapat banyak keutamaan yang membuatnya berbeda dari bulan-bulan lain. Dzulhijjah merupakan bulan di mana hari-hari terbaik sepanjang tahun jatuh, terutama pada 10 hari pertama. Pada hari-hari inilah umat Muslim dianjurkan memperbanyak amal baik seperti berpuasa, bersedekah, berdoa, dan tentu saja, menunaikan ibadah haji.
Alasan Dilaksanakan Khusus di Bulan Tersebut
- Tuntunan dari Nabi dan Tradisi Islam Secara sejarah dan tradisi, Nabi Muhammad SAW melaksanakan ibadah haji pada bulan Dzulhijjah. Haji dilakukan di bulan ini karena Rasulullah SAW memberikan contoh pelaksanaannya sesuai wahyu dari Allah. Berbagai rukun haji seperti wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, dan lempar jumrah, semuanya telah ditentukan waktunya, yaitu pada hari-hari tertentu di bulan Dzulhijjah. Dengan begitu, melaksanakan haji di luar bulan Dzulhijjah tidak mungkin dilakukan karena tidak sesuai dengan syarat dan ketentuan ibadah haji yang telah diatur.
- Kekhususan Hari Arafah Salah satu momen paling sakral dalam ibadah haji adalah wukuf di Arafah, yang dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah. Hari Arafah ini memiliki keistimewaan besar karena di hari inilah Allah SWT mengampuni dosa-dosa hamba-Nya dan mengabulkan doa-doa mereka yang memohon. Menurut hadits Nabi Muhammad SAW, “Haji itu adalah Arafah.” Artinya, tanpa wukuf di Arafah, ibadah haji seseorang tidak sah. Karena hari Arafah hanya terjadi di bulan Dzulhijjah, maka haji pun hanya bisa dilaksanakan pada bulan ini.
- Rangkaian Ritual yang Sudah Terjadwal Setiap rukun dan amalan dalam ibadah haji memiliki waktu tertentu yang sudah ditetapkan. Misalnya, setelah wukuf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah, para jemaah melanjutkan perjalanan ke Muzdalifah untuk mabit (bermalam) dan kemudian ke Mina untuk melontar jumrah. Ritual-ritual ini harus diikuti secara berurutan sesuai waktu yang sudah ditetapkan dalam panduan ibadah haji. Dengan demikian, bulan Dzulhijjah menjadi satu-satunya bulan di mana semua rangkaian ibadah haji dapat dilakukan dengan benar.
- Keistimewaan Hari Idul Adha Bulan Dzulhijjah juga menjadi spesial karena adanya Hari Raya Idul Adha, yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah. Setelah wukuf di Arafah, umat Islam merayakan Idul Adha sebagai bentuk syukur atas kesempatan melaksanakan ibadah haji dan pengorbanan, mengikuti jejak Nabi Ibrahim AS. Hari ini diikuti dengan penyembelihan hewan kurban sebagai simbol keikhlasan dan kepatuhan kepada Allah SWT. Momen ini hanya ada di bulan Dzulhijjah, sehingga pelaksanaan ibadah haji di bulan lain tidak akan sama.
Perbedaan Haji dan Umrah dalam Hal Waktu Pelaksanaan
Banyak orang bertanya-tanya, mengapa umrah dapat dilakukan kapan saja, sementara haji hanya bisa di bulan Dzulhijjah. Ini karena umrah adalah ibadah sunah yang tidak memiliki ketentuan waktu khusus. Sementara haji merupakan ibadah wajib yang mengandung rukun tertentu yang hanya sah jika dilakukan di waktu yang sudah ditentukan. Oleh karena itu, umat Muslim yang berniat menunaikan ibadah haji harus menunggu bulan Dzulhijjah agar dapat menunaikannya dengan sah.
Hikmah di Balik Penetapan
Melaksanakan ibadah haji pada bulan Dzulhijjah memiliki hikmah tersendiri. Dengan diaturnya waktu pelaksanaan ini, umat Islam dari berbagai negara berkumpul pada waktu yang sama, menandakan kesatuan umat Muslim dalam menjalankan ibadah yang sama. Selain itu, berkumpulnya jutaan umat di waktu dan tempat yang sama meningkatkan rasa persaudaraan dan saling tolong-menolong antar sesama.
Kesimpulan
Haji hanya bisa dilakukan di bulan Dzulhijjah karena bulan ini telah ditetapkan sebagai waktu khusus oleh Allah SWT untuk pelaksanaan ibadah tersebut. Dengan adanya momen-momen istimewa seperti hari Arafah, Idul Adha, dan keutamaan 10 hari pertama Dzulhijjah, pelaksanaan haji menjadi sempurna. Meskipun umrah bisa dilakukan kapan saja, haji tetap istimewa karena rangkaian ibadahnya hanya bisa dilakukan pada bulan Dzulhijjah.
Informasi lebih lanjut :
Info Sertifikasi PPIU dan PIHK
(admin 1) 0821 3700 0107
Baca juga : Hukum dan Syarat Badal Haji dalam Islam, Apa Perbedaan Utama Antara Ibadah Haji dan Umrah?, Cara Penyelenggara Haji Menangani Jamaah yang Hilang, Panduan Itinerary Umrah Khusus untuk Pemula 2025, 10 Hal yang Wajib Anda Ketahui Sebelum Berangkat Haji 2025, Apa Saja yang Dilarang Selama Ihram?,
Tag : ls bmwi, lsppiu, jttc, jana dharma indonesia, flsuhk , lph bms, yayasanbms